Lapas Banyuwangi Pertegas Komitmen Bersih dari Handphone dan Narkoba Melalui Penandatangan Komitmen Bersama

Lapas Banyuwangi Pertegas Komitmen Bersih dari Handphone dan Narkoba Melalui Penandatangan Komitmen Bersama
Lapas Banyuwangi Pertegas Komitmen Bersih dari Handphone dan Narkoba Melalui Penandatangan Komitmen Bersama

Laksamana.id | Banyuwangi -

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi semakin mempertegas komitmennya untuk mewujudkan lingkungan Lapas yang bersih dari handphone (HP), narkoba, dan barang terlarang lainnya. Komitmen ini ditegaskan melalui penandatanganan komitmen bersama yang dilakukan secara serentak oleh seluruh jajaran Pemasyarakatan di seluruh Indonesia, Senin (20/10/2025).

Penandatanganan komitmen bersama oleh petugas pemasyarakatan dalam memberantas narkoba, handphone, dan barang terlarang di lingkungan Lapas, Rumah Tahanan Negara (Rutan), Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) se-Indonesia itu dilaksanakan secara virtual. Acara dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dari kantor Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di Jakarta.

Dalam sambutannya, Mashudi menyatakan bahwa penandatanganan komitmen bersama ini menjadi penegas bahwa di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan tidak boleh ada lagi peredaran gelap handphone, narkoba, serta barang terlarang. Ia menekankan bahwa lingkungan pemasyarakatan harus benar-benar steril dari ancaman barang-barang terlarang yang dapat mengganggu proses pembinaan warga binaan.

“Melalui komitmen bersama ini, kita tegaskan bahwa peredaran gelap HP, narkoba, dan barang terlarang lainnya harus kita hapus dari lingkungan Pemasyarakatan,” ujar Mashudi.

Tidak hanya itu, Mashudi juga menegaskan bahwa jika masih ditemukan adanya peredaran gelap handphone dan narkoba, maupun aksi penipuan yang melibatkan warga binaan, maka akan dilakukan evaluasi menyeluruh dan penindakan tegas.

“Jika masih ada pelanggaran, maka akan kita lakukan evaluasi dan penindakan tegas,” tegasnya.

Untuk mengoptimalkan pencegahan, Mashudi menghimbau agar setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) melakukan koordinasi yang intensif dengan TNI dan Polri. Sinergi ini dinilai penting untuk menjaga kondusivitas dan keamanan Lapas maupun Rutan, khususnya di wilayah-wilayah yang tergolong rawan.

Editor : Yanto
Bagikan

Berita Terkait
Terkini