Sound Horeg Haram: Antara Budaya Hiburan dan Syariat Islam

Foto Adri Yanto, M.Kom
Ilustrasi Sound Horeg Haram: Antara Budaya Hiburan dan Syariat Islam

Perbedaan Antara Hiburan yang Mubah dan Horeg yang Haram

Islam tidak melarang hiburan, tapi menempatkannya dalam koridor tertentu. Perbedaannya terletak pada:

1. Tujuan Hiburan

Hiburan mubah bertujuan menghibur dalam batas adab; sound horeg tidak memiliki nilai keadaban.

2. Konten yang Diputar

Musik islami atau netral vs musik berkonten erotis, provokatif.

3. Waktu dan Tempat

Hiburan yang sesuai waktu dan tidak mengganggu lingkungan vs sound horeg yang sering dilakukan larut malam.

Sound Horeg dalam Perspektif Adab dan Syariat Islam

Dalam Islam, adab dalam bermasyarakat sangat dijaga. Sound horeg bertentangan dengan adab karena:

  • Tidak menghormati hak istirahat tetangga
  • Memicu amarah dan kebencian
  • Merusak suasana khusyuk ibadah malam

Sound horeg dan syariat Islam jelas tidak sejalan karena menyalahi prinsip hidup tenang, damai, dan tidak menyakiti orang lain.

Gangguan Akibat Sound Horeg: Batas Antara Hak dan Zalim

Kamu tentu punya hak untuk bersenang-senang. Tapi saat hiburanmu mengganggu hak istirahat dan kenyamanan orang lain, di situlah batas antara hak dan kezaliman dilanggar. Islam mengajarkan untuk menyeimbangkan hak pribadi dan hak masyarakat.

Sound horeg haram bukan hanya karena jenis musiknya, tapi karena cara dan dampak pelaksanaannya. Fenomena sound horeg menjadi pelajaran penting bahwa dalam mencari hiburan, umat Islam harus tetap menjunjung tinggi nilai adab, syariat, dan rasa hormat terhadap sesama.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini