Laksamana.id | Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi sangat menarik untuk terus di kulik khususnya dengan kesenian yang beraneka ragam macan jenisnya salah satunya adalah tarian gandrung yang penuh cerita mistisnya , Kabupaten paling ujung timur pulau jawa ini menjadi sorotan nasional bahkan manca negara saat Kang Anas membuat gebrakan dengan mengadakan tarian kolosal untuk gandrung dengan nama Gandrung Sewu inilah pondasi awal untuk mengangkat kesenian gandrung banyuwangi menuju nasional dan dunia.
Tarian Gandrung yang dulunya beraroma mistik di bumi blambangan sebutan lain bagi Kabupaten Banyuwangi, dimana kita ketahui Gandrung adalah seni dengan berbagai kisah mistik di setiap gerakan tarianya dan sejarahnya. Melihat potensi yang sangat besar terkait dengan tarian gandrung dan ini menjadi ikon kabupaten Banyuwangi, saat Kang Anas menjadi Bupati potensi ini di garap dengan serius dan di jadikan destinasi pariwisata unggulan budaya kabupaten banyuwangi maka munculah Gandrung Sewu, sosok tangan dingin kang Anas sapaan akrab dari Abdullah Azwar Anas membawa seni Gandrung menasional bahkan di kenal di manca negara.
Strategi serta visi yang kuat untuk semakin menduniakan tarian gandrung, banyak hal yang di lakukan oleh Kang Anas dalam mengkolaborasikan dengan para seniman Gandrung untuk semakin membuat kreatif dari seni gandrung yang penuh mistik menjadi seni gandrung yang modern dengan banyak cerita tapi tetep tidak meninggalkan keaslinya dari seni gandrung itu sendiri.
Latar belakang Kang Anas adalah keluarga dari pesantren serta beliau juga nyantri dimana - mana, maka saat membangun tarian gandrung tidak lupa unsur keagamaan menjadi pijakan, maka saat itu kang anas semua penari gandrung harus pakai stoking tangan atau pakai rangkapan agar tidak terlihat aurat nya, itulah terobosan yang di lakukan oleh beliau sebagai kader NU.
Selendang Gandrung tema Gandrung Sewu 2025 kali ini sangat menarik yang di lakukan oleh Bu. Ipuk Fiestiandani selaku Bupati bersama seniman Gandrung dari berbagai sanggar tari, sejarah gandrung di teaterikalkan dengan baik oleh para seniman gandrung, saat awal sejarah gandrung yang di tarikan oleh seorang gadis cantik yang berpakaian hitam menari dengan di atas tandu di iringi para pengikutnya, ini menjadi titik awal penari gandrung muncul di bumi Blambangan. Totalitas Bu. Ipuk dalam mendukung Gandrung Sewu terlihat belaiu sangat aktif mendampingi para seniman gandrung dari berbagai sanggar dan sekolah yang ada di Banyuwangi, puncak Bu. Ipuk sangat bangga terhadap para penari gandrung di acara Gandrung Sewu 2025 kemarin di tandai dengan air mata seorang ibu kapada seluruh seniman dan anak - anak para penari yang berasal dari berbagai sekolah terlepas dari beliau seorang pemimpin perempuan, itulah jiwa keikhlasan beliau menjadi seorang ibu untuk masyarakat Banyuwangi. Di helatan Gandrung Sewu 2025 yang di adakan di pantai Boom banyak tokoh nasional dan pemerintahan daerah tetangga ikut menyaksikan perhelatan Gandrung Sewu, ini menandakan Gandrung Sewu sebagai destinasi wisata budaya yang sangat di akui keberadaannya baik nasional ataupun manca negara ini terlihat antusiasnya para turis untuk melihat gandrung sewu yang menjadi kalender wisata tahunan Kabupaten Banyuwangi.Penulis,
Editor : Pimred Laksamana.idSumber : Anton