Pekanbaru — Himpunan Mahasiswa Informatika Medis (HIMFOMED) Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah (IKTA) menggelar seminar bertema “Mengenal AI dalam Dunia Pendidikan dan Kesehatan” sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN). Kegiatan yang berlangsung di Aula IKTA ini menghadirkan narasumber dari institusi kesehatan dan perguruan tinggi teknologi, serta diikuti oleh mahasiswa berbagai program studi.
Acara dibuka oleh Wakil Rektor II Bidang Umum dan Kepegawaian, H. Albirruni Siregar, LC., M.Pd., yang dalam sambutannya mengapresiasi HIMFOMED karena berhasil mengangkat isu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sebagai topik utama diskusi. Menurutnya, perkembangan teknologi AI yang sangat cepat menjadikan kegiatan ini penting bagi mahasiswa sebagai calon tenaga profesional di bidang kesehatan, teknologi informasi, dan pendidikan.
Selain itu, acara turut dihadiri oleh Made Rahmawaty, S.T., M.Eng, Wakil Direktur Bidang Akademik dan Inovasi Pembelajaran Politeknik Caltex Riau. Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan bahwa seminar seperti ini sangat relevan dengan kebutuhan akademis saat ini. Ia menegaskan bahwa AI kini tengah menjadi pusat perhatian di lingkungan pendidikan tinggi karena manfaatnya yang luas, baik dalam pengajaran, penelitian, maupun pelayanan kesehatan.
Seminar menghadirkan dua pemateri. Ahmad Fauzi Rahman, ST, Kepala IT Rumah Sakit Syafira, menjadi pemateri pertama dengan topik “Perkembangan IT dalam Sistem Informasi Rumah Sakit.” Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bagaimana sistem informasi di rumah sakit berkembang pesat berkat dukungan teknologi. Dari sistem rekam medis elektronik, manajemen pasien, hingga integrasi data antar unit, seluruhnya kini membutuhkan dukungan teknologi informasi yang mumpuni. Ia juga menekankan bahwa kualitas layanan kesehatan sangat bergantung pada kemampuan rumah sakit mengelola data secara cepat, aman, dan efisien.
Pemateri kedua, Ananda, S.Kom., M.T., Ph.D, dosen Politeknik Caltex Riau, menyampaikan materi berjudul “Penggunaan & Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Proses Pembelajaran.” Ia memaparkan bahwa sejumlah bidang pekerjaan, terutama layanan pelanggan, sudah mulai digantikan oleh AI. Karena itu, generasi muda harus mempersiapkan diri dengan mengembangkan keterampilan yang tidak dapat digantikan mesin, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan analitis.
Ananda juga menegaskan bahwa teknologi tidak boleh dianggap sebagai ancaman. Sebaliknya, mahasiswa harus menggunakan AI untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan kualitas belajar. “Gunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai alasan untuk mengurangi usaha dalam belajar,” ujarnya.
Rangkaian penyampaian materi dari kedua narasumber dipandu oleh Rino Ferdian Surakusumah, S.T., M.Eng., S.H.Eng, yang bertindak sebagai moderator. Acara berjalan interaktif dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang melibatkan antusiasme tinggi dari peserta.
Seminar ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang berjalan interaktif. Mahasiswa tampak antusias mengajukan berbagai pertanyaan terkait penerapan AI di lingkungan pendidikan dan pelayanan kesehatan. Panitia HIMFOMED berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan baru bagi peserta serta mendorong mahasiswa IKTA untuk siap menghadapi era digital dan perkembangan teknologi di masa mendatang. (red/adri)
Editor : Pimred Laksamana.id